Biografi Ahmad Zaky
Siapa yang tak tahu dengan bukalapak? Ya, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Mari kita sedikit berkenal dengan founder dan CEO yang punya pengaruh besar atas kesuksesan marketplace tersebut, yaitu Ahmad Zaky.
Masa Kanak-kanak Ahmad Zaky
Ahmad Zaky lahir pada 24 Agustus 1986, seorang Putra dari pasangan suami istri yang bernama dengan berprofesi sebagai seorang guru SMP di salah satu kampung yang ada di Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Pendiri dari bukalapak ini bukanlah terlahir dari keluarga yang kaya. Terlepas dari itu, pendidikan tetap menjadi prioritas utama bagi kedua orang tuanya dengan harapan sang anak bisa menjadi orang sukses kelak.
Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar zaky sudah mengenal dunia teknologi. Hal itu di awali dengan sebuah komputer pemberian dari salah satu pamannya pada tahun 1997. Dari situlah mulai muncul akan ketertarikannya terhadap pemrograman.
Pernikahan Ahmad Zaky
Ahmad Zaky mengakhiri masa lajanganya pada 17 Oktober 2010 dengan mempersunting wanita kelahiran 17 Januari 1986, yaitu Diajeng Lestari. Wanita asal bekasi yang juga seorang wirausahawati Indonesia.
Dengan pengalamannya dalam dunia berbisnis di internet, Zaky turut menularkannya kepada Diajeng dimana berawal dari sulitnya sang istri dalam mencari hijab, Ahmad Zaky mencetuskan sebuah ide yaitu, sebuah situs komersial khusus pakaian muslimah yang bernama Hijup.
Pendidikan Ahmad Zaki
Berikut beberapa rangkuman masa-masa pendidikan dari sosok terkenal yaitu Ahmad Zaki:
- Masa SMA (Sekolah Menengah Atas)
Pada saat duduk di bangku SMA, Ahmad Zaky memutuskan untuk pindah ke Solo untuk melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Solo. Dan dari situlah Zaky mendapatkan sebuah kesempatan dalam mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) mewakili sekolahnya pada bidang komputer.
Berkat prestasinya dalam meraih juara pada perhelatan Olimpiade Sains Nasional, Ahmad Zaky mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Informatika.
- Masa Kehidupan Mahasiswa
Sebagai mahasiswa baru berasal dari daerah, berada di ruang lingkup yang berisikan orang-orang pintar, proaktif serta berbahasa Indonesia membuatnya merasa minder. Dimana pada saat itu Ahmad Zaky dengan sifat malu-malu dan masih terbawa logat medok Jawanya.
Pada akhirnya Zaky pun berdamai akan situasi dan membuatnya sadar bahwa harus membenahi diri agar bisa menjadi lebih baik lagi. Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya berani untuk mengikuti arus, mulai dari berteman dengan yang lebih pintar guna tolak ukur untuk dirinya.
Berkat kegigihannya dalam belajar, pada semester pertamanya berhasil mendapatkan IP 4,00. Sosok Fajrin Rasyid yang kini menjadi salah satu CFO (Chief Finance Officer) dan co-founder Bukalapak, mempunyai peran cukup penting selama Zaky di ITB.
- Prestasi saat kuliah
Selain aktif dalam bidang akademis, Ahmad Zaky pun menggagas perubahan nama Entrepreneur Club menjadi Techno Entrepreneur Club. Serta lahirnya sebuah cabang ShARE Global Student Think Tank di ITB.
Tak hanya itu, Ahmad Zaky pernah menyabet juara 2 pada perlombaan MIC ( Wireless Innovation Contest) pada tahun 2007 yang diadakan oleh indosat. Selain itu Merit Award dalam kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) tahun 2008, ikut menambah daftar prestasinya.
Ahmad Zaky mendapatkan beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat untuk melanjutkan studi nya di Oregon State University selama dua bulan. Cukup mengejutkan bagi orang yang tak cukup mahir dalam berbahasa inggris namun bisa di terima di sana.
- Masa setelah lulus kuliah
Setelah lulus dari ITB, Ahmad Zaky tidak langsung menemui jalan yang mulus dalam hal karirnya. Sempat melamar ke beberapa perusahaan konsultan sebagai management consulting, namun sayang hasilnya nihil.
Tak juga mendapatkan pekerjaan, akhirnya Zaky memutuskan untuk mencoba hal lain yaitu, membangun perusahaan bernama suitmedia. Bergerak dalam bidang pelayanan konsultasi IT dalam mengembangkan website, aplikasi serta strategi pemasaran digital.
Melalui pengalamannya dalam membangun sistem IT di perusahaan besar, membuatnya berpikir untuk mulai menciptakan sesuatu yang punya manfaat banyak bagi orang-orang. Zaky mencoba beberapa model bisnis internet dan dimana pada saat itu e-commerce masih memiliki peluang cukup besar.
Proses Berdirinya Bukalapak
Setelah lulus kuliah, Ahmad Zaky memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya terlebih dahulu. Melihat situasi di sekitar rumahnya, dimana banyak yang memiliki usaha kecil, namun tak ada perubahan selama belasan tahun lamanya.
- Berawal dari Sebuah Keresahan
Melihat fenomena di atas, Ahmad Zaky terinspirasi untuk menciptakan sebuah software yang berguna untuk jadi tempat dan bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha kecil. Terlebih sebagai salah satu bentuk pengembangan agar berkembang lebih besar lagi.
Menyadari bahwa itu adalah hal besar dan tak bisa dikerjakan sendirian, Zaky pun memutuskan untuk mencari seorang partner guna mengerjakan visi tersebut. Nugroho Herucahyono salah seorang temannya semasa kos dibandung ia tunjuk untuk keikutsertaannya dalam proyek ini.
- Awal perjalanan Bukalapak
Di tahun 2010, selama kurang lebih dua bulan Zaky bersama temannya yaitu Nugroho Herucahyono yang kini menjabat sebagai CTO bukalapak, membangun software tersebut. Bermodalkan uang 90 ribu untuk membeli domain, akhirnya proyek itu pun diluncurkan ke publik pada 10 Januari 2010.
Sempat terpikirkan banyak nama untuk websitenya. Dimana yang akhirnya Zaky dan team menamainya Bukalapak dengan alasan sesuai dengan visi misi perusahaan serta simpel dan mudah diingat.
Tidak semulus seperti apa yang dibayangkan sekarang. Setelah Bukalapak diluncurkan, tidak ada satupun kunjungan ke situs tersebut. Rasa kesal, sedih dan marah sempat dilalui oleh pendirinya, namun ketika mengingat visi serta misinya, Ahmad Zaky pun bersemangat lagi.
- Masa Pengembangan Bukalapak
Tepat setelah berdirinya bukalapak satu tahun, tercatat situsnya memiliki sekitar 10.000 UKM. Namun tidak berhenti sampai disitu, belum matangnya bisnis internet serta kecilnya pasar, ditambah dengan permodalan yang selama ini di backup oleh co-founder, membuat proyek ini sedikit bermasalah.
Akhir Ahmad Zaky turun mencari investor guna memperpanjang umur Bukalapak. Sedikit sulit dirasakannya dalam hal ini, apalagi angka yang terbilang cukup besar yaitu Rp 100 juta, banyak mendapatkan penolakan atas proposalnya.
Sembari memikirkan nasib Bukalapak, Zaky membantu sang istri dalam membangun startup Hijup.com dimana kala itu menjadi e-commerce fashion muslimah pertama di dunia. Sempat merasakan putus asa, tapi lagi-lagi rasa percaya 10.000 UKM terhadap proyek ini kembali menyemangatinya.
- Masa keemasan Bukalapak
Seiring berjalannya waktu, dikit demi sedikit impian Bukalapak mulai terwujud. Salah satu perusahaan asal Jepang yaitu Batavia Incubator, menjadi investor pertama yang menanamkan modal. Pada tahun 2012 kembali mendapatkan suntikan dana dari GREE Ventures.
Lalu pada tahun 2014 seiring dengan peluncuran aplikasi mobile, perusahaan seperti Aucfan, IREP, 500 startup dan GREE Ventures berinvestasi di Bukalapak. Berselang satu tahun, yaitu 2015 EMTEK ikut bergabung ke dalam jajaran investor dan memiliki saham terbesar.
Hingga pada tahun 2018, tercatat sekitar 4 juta UKM Indonesia yang bergabung bersama Bukalapak. Bagi Zaky bertahan di masa sulit memang tidaklah mudah. Namun sebuah tujuan akan selalu menjadi penyemangat untuk terus mencoba.
Di dunia ini tidak ada yang instan. Menikmati setiap proses adalah bagian penting dari sebuah tujuan. Itulah tadi sedikit biografi Ahmad Zaky founder sekaligus mantan CEO bukalapak. Semoga dapat menginspirasi.