Biografi Bill Gates
Anda pastinya sudah tidak asing dengan software Microsoft. Ya, perangkat lunak yang banyak digunakan oleh seluruh orang di dunia, terutama untuk mendukung kerja kantor. Ternyata pendirinya adalah salah satu triliuner asal Amerika yang bernama Bill Gates. Bahkan, biografi Bill Gates cukup mudah ditemukan di mesin pencari Google.
Latar Belakang Keluarga Bill Gates
Triliuner pendiri Microsoft ini lahir dari pasangan William H. Gates Sr. dan Mary Maxwell pada tanggal 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Nama lengkapnya sebenarnya persis seperti ayahnya, hanya ditambah angka 3, menunjukkan generasi ketiga dalam keluarga.
William Henry Gates III dibesarkan dalam keluarga yang mengajarkan supaya tumbuh menjadi orang yang kompetitif serta berani berjuang untuk menjadi unggul. Dia termasuk anak tengah dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Kristianne dan adiknya Libby, keduanya perempuan.
Bill Gates menikah pada 1994 dengan Melinda French, salah satu manajer produk Microsoft kala itu. Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai tiga orang anak yang bernama Jennifer Katherine, Rory John, dan Phoebe Adele Gates.
Pendidikan Bill Gates
Bill Gates kecil merupakan seorang kutu buku. Dia bisa menghabiskan berjam-jam untuk membaca buku sekelas ensiklopedia. Hal tersebut sempat membuat kedua orang tuanya khawatir dengan perilakunya yang suka menyendiri dan mudah bosan. Lalu bagaimana karirnya?
- Awal Mula Ketertarikan dengan Pemrograman Komputer
Pada usianya yang menginjak 13 tahun, orang tuanya memasukkan Bill Gates ke sekolah di Lakeside. Saking pintarnya dia selalu unggul, terutama dalam bidang ilmu matematika dan sains. Di sekolah inilah ketertarikannya terhadap komputer mulai muncul.
Berawal dari sebuah perusahaan di Seattle yang menawarkan untuk menyediakan komputer bagi para siswa di Lakeside School. Bill Gates menjadi terpesona, “kok bisa ada sebuah perangkat sehebat itu dan bisa melakukan banyak hal”.
- Mulai Menulis Program
Ketakjuban Bill Gates tersebut lantas membuatnya menghabiskan sebagian waktunya untuk mempelajari seluk beluk komputer dengan terminal teletype tersebut. Lantas dia menulis program tic-tac-toe – sebuah permainan dengan lawan komputer, dengan bahasa pemrograman basic.
Selain itu, di sekolah inilah Bill Gates pertama kali bertemu dengan Paul Allen. Keterkaitan keduanya yang sama terhadap komputer lah yang kemudian membuat mereka mudah akrab. Bahkan di usia 15 tahun, keduanya mampu menciptakan program “Traf-o-Data” untuk memantau lalu lintas Seattle.
- Melanjutkan Kuliah di Harvard
Dari program tersebut, keduanya mampu menghasilkan US$ 20.000 yang akan digunakan untuk mendirikan perusahaan. Namun, berkat dorongan orang tua, keduanya melanjutkan pendidikan kuliah terlebih dahulu.
Bill Gates kemudian melanjutkan kuliah di Harvard University dengan mengambil bidang hukum. Sayangnya, dia tidak melanjutkan kuliahnya, karena lebih tertarik di bidang IT dengan bergabung dan menghabiskan sebagian besar waktunya di klub komputer.
Awal Karir di Bidang Pemrograman
Dalam biografi Bill Gates, karirnya dimulai ketika bersama Paul Allen temannya, membuat program untuk membantu lalu lintas di wilayah Seattle, sehingga memperoleh keuntungan besar. Kemudian berlanjut ketika tertarik dengan komputer Altair 8800 yang diulas majalah Popular Electronics.
Keduanya kemudian menghubungi pembuat komputer tersebut yang berada di Albuquerque, Amerika Serikat, bernama MITS bahwa mereka sedang menciptakan aplikasi basic yang bisa dijalankan di perangkat Altair tersebut.
Ed Roberts dari MITS meminta keduanya untuk demonstrasi. Namun karena tidak punya Altair 8800, mereka meminjam laboratorium komputer Harvard untuk menulis program basic tersebut, hingga menghabiskan waktu dua bulan.
Mulai Mendirikan Microsoft
Perangkat lunak buatan keduanya pun dapat berjalan dengan baik, sehingga Paul Allen dipekerjakan di MITS. Karena merasa lebih tertarik di bidang komputer daripada hukum, Bill Gates keluar dari Harvard dan memutuskan mendirikan Microsoft pada tahun 1975 bersama temannya itu.
Perjalanan karirnya dalam membangun Microsoft tidak selalu mulus. Setelah program perangkat lunak basis yang dipakai pada komputer Altair berjalan baik, mereka mendapat royalti dari pengguna. Sayangnya hanya sebagian yang membayar, karena lebih banyak dibajak.
Kemudian Bill Gates menulis surat terbuka kepada para pembajak karyanya, namun tidak ditanggapi. Tak hanya itu, hubungannya dengan pimpinan MITS yang kurang baik berakibat pada pemutusan kerja sama terhadap Microsoft.
Awal Kebangkitan Pengembangan Microsoft
Microsoft pun bangkit dengan membuat program perangkat lunak basic ke dalam beberapa format sehingga bisa dipakai oleh komputer lain. Titik balik ini mampu mendatangkan keuntungan hingga US$ 2,5 juta, hingga pada 1979 perusahaan dipindahkan ke Bellevue, Seattle timur.
Kala itu, perusahaan-perusahaan komputer pun mulai tumbuh dengan mengembangkan perangkat keras dan beragam komponen komputer. Hal ini dimanfaatkan Bill Gates untuk mengunggulkan perangkat lunak buatan Microsoft, sehingga bisa menjaring kerja sama.
IBM menawarkan kerja sama pada Microsoft untuk menyediakan perangkat lunak yang mampu beroperasi pada personal computer (PC). Karena belum memilikinya, Bill Gates pun membeli lisensi eksklusif dan menjadi pemilik penuh dari sistem operasi yang bisa dijalankan pada komputer pribadi.
Gugatan Terhadap Microsoft
Karena merasa dirugikan dan tidak diberitahu terkait kesepakatannya dengan IBM, perusahaan tersebut menggugat Microsoft. Namun pihaknya tidak mengakui kesalahan apapun. Pada akhirnya sistem operasi tersebut tetap dijalankan sebagaimana kesepakatan awal dengan biaya US$ 50 ribu.
Pihak IBM menginginkan untuk membeli source code sistem operasi tersebut, namun ditolak Bill Gates, dan ditawari supaya mereka membayar biaya lisensi saja. Hal tersebut menguntungkan Microsoft dengan bebas menjual lisensi software bernama MS-DOS tersebut ke produsen PC lainnya.
Microsoft pun semakin melejit. Perusahaan ini merilis software yang bisa digunakan pada mesin Apple bernama Softcard. Demikian pula pendapatannya melonjak dari US$ 2,5 menjadi US$ 16 juta. Bahkan bisa membuka cabang lain di luar negeri.
Pencapaian Bill Gates Bersama Microsoft
Bill Gates mendirikan Microsoft bersama dengan temannya, Paul Allen pada 1975. Karena semakin berkembang, dia pun diangkat menjadi CEO pada 1979. Kemudian di tahun 1981, dia diangkat menjadi presiden dan ketua dewan perusahaan yang didirikannya tersebut.
Pada tahun 2000, Bill Gates memilih mundur dari posisi CEO Microsoft dan memilih menjadi kepala arsitek perangkat lunak. Kemudian di 2006, ia mundur dari jabatan tersebut dengan alasan ingin mengembangkan yayasannya yang bernama “Bill and Melinda Gates Foundation”.
- Menjadi Orang Terkaya Dunia
Meski demikian, Bill Gates tetap menjadi ketua dewan direksi Microsoft. Namun ia memilih mundur dari posisi tersebut dan memilih menjadi penasihat teknologi. Berkat perusahaannya ini, dia didapuk sebagai orang terkaya di Amerika selama beberapa tahun oleh majalah Forbes.
Bill Gates sendiri memiliki 45 persen saham di Microsoft. Hal tersebutlah yang menjadi pundi-pundi penghasil kekayaan untuknya. Bahkan menurut Forbes, kekayaannya pada tahun 2020 mencapai US$ 115,9 miliar atau setara Rp 1,7 triliun.
- Keteladanan Bill Gates
Bill Gates dikenal sebagai seseorang yang cerdas serta berdedikasi dalam bidang teknologi, terutama dalam pengembangan perangkat lunak. Terbukti dengan bagaimana perjalanan Microsoft hingga sebesar sekarang dan dapat dikenal di seluruh pelosok dunia.
Seseorang bertangan dingin seperti Bill Gates ini tidak serta merta bisa langsung memperoleh kesuksesan. Banyak usaha yang mesti dilakukan.
Nah, begitulah kiranya biografi Bill Gates dalam membangun Microsoft. Ambil contoh semangat kerja keras dan pantang menyerahnya dalam mengembangkan perusahaan. Semoga bisa sukses sesuai versi Anda sendiri.